Case report:
IMAGING AND TACI
THERAPY
IN INFILTRATING DUCTAL
CARCINOMA, NOS, GRADE 2
AT SANGLAH GENERAL PUBLIC HOSPITAL DENPASAR BALI
Wijaya I Made1
1Radiology
Resident School of Medicine Airlangga University/Dr.Soetomo Hospital Surabaya
East Java (Stases at Sanglah General Public
Hospital Denpasar Bali)
Abstract
The most common
type of breast cancer
in women
is infiltrating ductal carcinoma (IDC) not otherwise specified (60-80%). Location
of breast cancer 48% in upper outer quadrant.The peak of the incidence is in the late 50s. IDC is
characterizied by a hard lump with irregular border. On a mammogram, IDC
usually looks like a mass with spikes radiating from the edges,sometimes it
appears as a smooth-edge lump or as calcification in the tumor area. Sonography
presentation of ductal carsinoma with defenite scirrhous component has a
discrete a coustic shadow, a hyperechoid rim,and decreased elasticity. Dilated
hypoechoic ductal structures are sometimes noticed. Histopathologic grading has a significant influence on the
prognosis. The prognosis of of IDC Not Otherwise Specified, is intermediate. Overall,
the 5-year survival rate of infiltrating ductal carcinoma was approximately 85% in 2003.
IDC treated through one or more of the following :
surgery,chemotheraphy,hormonal theraphy and
radiation theraphy.Most women with invasive breast cancer will be offer
chemotheraphy because chemotheraphy drugs kill rapidly dividing tumor cells
that may spreading through the body reducing the risk of the cancer coming back
in anothers body site. The treatment options offered to an individual patient
are determined by the form, stage and location of the cancer, and also by the
age, history of prior disease and general health of the patient. Not all
patients are treated the same way.TACI theraphy was one of the interventional
radiology that can be used in IDC because it can be increased the chemotheraphy
advantage with increasing local effect at tumor lesion and lowest systemic side
effect. In this case, the patient received Carboplatin and Epirubicin within three
times TACI procedure and with
the results of the smaller tumors that
appear in the third TACI and second sonography of post third TACI. This proves
that TACI effective as a therapy in IDC.
Key words:
TACI (transarterial chemo infusion) therapy,
infiltrating ductal carcinoma (IDC),
NOS (not otherwise specified),
mammography, sonography (USG), biopsy.
PENDAHULUAN
Data
tabulasi dasar rawat inap seluruh rumah sakit di Indonesia, Pelayanan Medis, Departemen
Kesehatan 2004, kanker payudara menduduki peringkat pertama dari seluruh
penyakit keganasan (16.1%) dan yang kedua adalah kanker leher rahim (11%).
Sekitar 65-80% pasien yang datang ke rumah sakit biasanya sudah terdiagnosis dalam
stadium lanjut.1
Tumor
ganas payudara dini biasanya tidak menimbulkan gejala bahkan tidak teraba adanya
suata massa atau benjolan di payudara (non palpabel). Deteksi dini tumor ganas
payudara meningkatkan pilihan terapi, keberhasilan pengobatan dan angka harapan
hidup penderita. American Cancer Society
menyarankan deteksi dini tumor ganas payudara dengan mammografi, Clinical Breast Examination (CBE) dan Breast Self-Examination (BSE).2,3,4
Pada mammografi, IDC
terlihat sebagai suatu massa dengan speculated
sign yang menjalar dari tepi massa tersebut dan terkadang dapat muncul
sebagai suatu benjolan dengan batas yang tidak tegas atau terdapat kalsifikasi
pada area tumor atau distorsi jaringan parenkim disekitarnya.13,14,15,17,18.
Pada ultrasonografi (USG), IDC berupa suatu komponen scirrhous dengan suatu coustic
shadow yang discrete, tepi yang
hiperekoik dan elastisitas yang menurun. Hiperekoik dari duktus yang dilatasi
terkadang dapat pula terlihat. Ultrasonografi memegang peranan penting dalam
prosedur guiding intervensi seperti
FNAB, core-needle biopsy, prebiopsy needle untuk melokalisir massa
payudara atau kalsifikasi.15,19,20
Prognosis kanker
payudara dipengaruhi oleh tipe histologi tumor/grading tumor, ukuran tumor, ada
tidaknya metastase ke kelenjar getah bening, invasi pembuluh darah ke tumor, ada
tidaknya reseptor hormon (estrogen dan progesteron) serta onkogen seperti HER2/neu. Secara umum prognosis IDC, NOS
ini adalah intermediate dan angka harapan hidup lima tahunnya berkisar 85% di
tahun 2003.10,11,12,13
IDC
dapat di therapi dengan pembedahan, kemotherapi, terapi hormonal (tamoxifen), terapi sinar radiasi, biological theraphy atau kombinasi therapi
tersebut diatas. Tetapi bila kanker payudara tersebut sel kankernya memiliki
estrogen reseptor (ER) positif maka pasca pembedahan diberikan therapi
hormonal. Pemilihan modalitas therapi sangat individual yang tergantung pada
bentuk, stadium, lokasi kanker, usia penderita, riwayat penyakit sebelumnya
atau riwayat penyakit penyertanya dan keadaan umum penderita tersebut. 11,12
I
L U S T R A S I K A S U S
Seorang
wanita yang berusia 53 tahun dengan keluhan bejolan dengan konsistensi kenyal
pada kuadran atas lateral (upper outer
quadrant) payudara kanan yang diketahuinya sejak bulan Mei 2011. Benjolan
tersebut dapat sedikit digerakkan, tidak ada rasa sakit maupun nyeri tekan.
Sejak bulan Juni 2011, kembali terlihat ada benjolan pada ketiak kanan. Benjolan
tersebut terasa sedikit nyeri dan cukup menggangu aktivitas keseharian. Dalam
keluarga tidak adanya yang menderita tumor payudara. Pasien memiliki riwayat menggunakan
kontrasepsi oral pil tetapi tidak dengan kontrasepsi suntikan.
Pada
pemeriksaan mammografi yang pertama tanggal 01 Mei 2011, dengan posisi standar
craniocaudal (CC) dan mediolateral (MLO), pada posisi RMLO (RightMedioLateralOblique) tampak lesi
hiperden pada kuadran atas lateral payudara kanan yang berbatas tidak tegas
dengan speculated sign. Pada posisi
LMLO (LeftMedioLateralOblique) tampak
kalsifikasi pada dinding pembuluh darah pada payudara kiri (Gambar 1).
B.
Gambar 1: Mammografi
payudara kanan dan kiri yang pertama pada 01 Mei 2011.(A). Payudara
kanan: tampak lesi hiperden pada kuadran atas lateral yang berbatas tidak
tegas dengan speculated sign.(B). Payudara kiri: tampak kalsifikasi dinding
pembuluh darah.
Kemudian dilakukan
pemeriksaan lanjutan dengan ultrasonografi (USG) payudara konfirmasi dengan
hasil adanya suatu lesi hipoekoik yang berbatas tidak tegas pada arah jam 11.00
payudara kanan, ukuran 16.2 mm x 10.8 mm, dengan kalsifikasi, yang disertai
adanya nodul hipoekoik, berbatas tegas multipel di axilla kanan, ukuran 5.1 mm
sampai dengan 14.1 mm dengan bagian sentral nodul yang sedikit hiperekoik.
Disimpulkan sebagai nodul solid pada arah jam 11.00 payudara kanan, ukuran 16.2
mm x 10.8 mm, cenderung suatu malignan yang disertai proses metastase ke kelenjar
genah bening axilla kanan. Tidak tampak nodul maupun kalsifikasi malignan pada
payudara kiri dan termasuk ke dalam kategori BIRADS C5 (Gambar 2).
B.
Gambar
2: Ultrasonografi konfirmasi: USG payudara kanan (A) dan axilla kanan (B).
Selanjutnya direkomendasikan
untuk dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB = fine needle
aspiration biopsy) dan pemeriksaan jaringan patologi anatomi (PA). Hasil
pemeriksaan patologi anatomi (PA) tanggal 26 Mei 2011 payudara kanan disimpulkan
suatu infiltrating ductal carcinoma,NOS, grade 2 (Gambar 3). Sedangkan hasil pemeriksaan
FNAB tanggal 06 Juni 2011 dengan diagnosa histopatologi: IDC, NOS grade 2 dan
hasil pemeriksaan histokimianya adalah : ER negatif, PR positif kuat pada 70%
sel-sel ganas, P53 negatif dan Her-2/Neu
positif sedang pada 40% sel-sel ganas.
Gambar
3: Patologi Anatomi (PA): Suatu infiltrating ductal
carcinoma, NOS, grade 2.
Pada pemeriksaan foto thoraks
proyeksi PA yang dilakukan pada tanggal 23 Mei 2011 disimpulkan tidak terdapat
suatu proses metastase pada paru-paru dan tulang sedangkan hasil pemeriksaan USG
hepar disimpulkan juga tidak ditemukan suatu nodul metastase pada hepar maupun
para aorta.
Dari
hasil pemeriksaan imaging dan biopsi tersebut selanjutnya dilakukan prosedur TACI
(transarerial chemo infusion) yang pertama pada tanggal 01 Juni 2011 dan TACI yang
kedua tanggal 20 Juli 2011, melalui arteri Mammaria interna dextra, dimana
tampak tumor staining pada payudara
kanan. Kemudian dilakukan injeksi carboplatin
50 mg dan epirubicin 5mg (Gambar 4).
Pasca TACI yang pertama dan kedua kedaan umum penderita baik dan stabil. Tanggal
22 Juni 2011 dilakukan follow up dengan pemeriksaan darah lengkap dengan hasil
masih dalam batas normal serta pemeriksaan USG hepar untuk melihat tanda-tanda
metastase ke hepar yaitu pada tanggal 20 Juli 2011 dengan hasil tidak ditemukan
nodul metastase pada hepar maupun para aorta.
A.
B.
Gambar 4: TACI pertama dan kedua.
(A) : TACI
pertama : tampak tumor staining dengan feeding arterinya.(B) : TACI yang kedua.
Pada
tanggal 04 Agustus 2011 dilakukan pemeriksaan mammografi yang kedua dengan posisi
standar craniocaudal (CC) dan medialateraloblique (MLO). Hasil pemeriksaan mammografi tersebut dapat
disimpulkan sebagai suatu dense breast
dan adanya penebalan kulit di periareola mamma kanan dapat merupakan tanda
keganasan. Tidak ditemukan kalsifikasi malignan pada payudara kanan maupun
payudara kiri (Gambar 5).
Tanggal
05 Agustus 2011, pemeriksaan foto Thorax PA re-staging
serta USG hepar re-staging. Dari
hasil pemeriksaan untuk re-staging
tersebut disimpulkan tidak terdapat proses metastase pada paru-paru dan tulang
serta tidak ditemukan adanya suatu nodul metastase pada hepar maupun para aorta.
Atau secara general belum terdapat adanya proses metastase jauh ke organ lain.
A.
B.
Gambar
5: Mammografi kedua post TACI kedua. (A). Penebalan
cutis-subcutis di periareola payudara kanan.(B). Tampak kalsifikasi multipel di
payudara kiri dengan central luscent.
Berdasarkan
hasil pemeriksaan mammografi yang kedua tersebut diatas maka dilanjutkan dengan
prosedur TACI yang ketiga yaitu pada tanggal 09 September 2011. Prosedur TACI
yang ketiga tersebut dilakukan dengan memasukkan catheter melalui arteri
Mammaria interna dextra. Disini tampak tumor staining yang kesan
mengecil dibandingakan dengan prosedur TACI sebelumnya. Kemudian diinjeksikan carboplatin 75 mg dan epirubicin 6 mg (Gambar 6).
Pasca TACI yang ketiga tersebut, keadaan
umum pasien baik serta stabil.
Gambar 6:
TACI Ketiga : Tampak tumor staining dan mengecil bila dibandingkan dengan TACI
sebelumnya.
Pada tanggal 24 September 2011 prosedur
dilanjutkan dengan pemeriksaan USG hepar serta USG payudara kanan dan payudara kiri
untuk evaluasi tumor pasca TACI ketiga. Hasil pemeriksaan USG hepar disimpulkan
tidak ditemukan nodul metastase pada hepar serta para aorta dan USG payudara
kanan kiri disimpulkan adanya distrosi jaringan ringan pada kuadran atas lateral
payudara kanan dan dengan pembesaran kelenjar getah bening axilla kanan (Gambar
7).
A.
B.
Gambar 7: Ultrasonografi payudara kedua
post TACI ketiga. (A): Payudara kanan: tampak distorsi ringan jaringan
pada kuadran
lateral atas. (B): Regio axilla kanan: tampak adanya
pembesaran kelenjar ukuran 2 x 1.3
cm.
Berdasarkan pemeriksaan
USG payudara yang terakhir tersebut, penderita selanjutnya direncanakan untuk
melakukan prosedur kemotherapi dengan dan atau radiotherapi. Oleh karena adanya
pembesaran kelenjar getah bening axilla kanan dengan kecurigaan yang besar
sudah terdapat proses metastase ke kelanjar getah bening regional.
D I S K U S I
Lokasi dan
distribusi kanker payudara 48% berada pada kuadran atas leteral dan infiltrating
atau invasive ductal carcinoma (IDC) adalah merupakan tipe kanker payudara yang
paling sering ditemukan. Pada kasus ini, lokasi lesinya berada pada kuadran
atas lateral payudara kanan (Gambar 8). Karakteristik penyakitnya pada kasus
ini ditandai oleh benjolan dengan konsistensi yang padat dan tepi yang irregular,
tidak disertai rasa nyeri dan terdapat retraksi nipple oleh karena retraksi
dari ligamentum suspensorium. Insiden puncaknya berada pada usia akhir 50
tahunan (meningkat pada wanita dengan post menopause). Wanita yang menopause
setelah umur 55 tahun memiliki resiko 2 kali lipat lebih besar dibandingkan
wanita yang menopause pada usia sebelum 45 tahun. Pada kasus ini, usia pasien
adalah 53 tahun dan post menopause yang merupakan fraktor resiko tinggi pula.
Gambar 8: Diagram lokasi serta
distribusi kanker payudara.
The
American Collega of Radiology (ACR) telah menetapkan
pencitraan radiologi pada diagnostik rutin tumor payudara yang dikenal sebagai
BI-RADS (Breast Imaging Reporting And
Data System) assessments categories
yang terdiri dari:
11) Kategori
0 (C0): evaluasi pencitraan tidak lengkap, memerlukan evaluasi pencitraan tambahan.
22) Kategori
1 (C1): normal mammogram atau negatif, dianjurkan untuk mammogram kembali dalam
satu tahun.
33) Kategori
2 (C2): benign (kemungkinan keganasan 0%), dianjurkan kembali setahun lagi untuk
pemeriksaan mammogram rutin.
44) Kategori
3 (C3): kemungkinan benign (< 2% malignan), dianjurkan untuk follow-up dalam interval pendek biasanya
6 bulan.
55) Kategori
4 (C4): kemungkinan abnormalitas (2-95% malignan), dipertimbangkan untuk biopsi.
66) Kategori
5 (C5): sangat mungkin maligna (> 90% malignan), perlu dilakukan tindakan
yang tepat (prosedur terapeutik atau biopsi percuteneous).
77) Kategori
6 (C6): Biopsi, terbukti suatu keganasan dan memerlukan prosedur terapeutik
yang tepat.
Pemeriksaan mammografi,
IDC terlihat sebagai suatu massa dengan speculated
sign yang menjalar dari tepi massa tersebut dan muncul sebagai suatu
benjolan dengan batas yang tidak tegas atau terdapat kalsifikasi pada area
tumor atau distorsi jaringan parenkim disekitarnya. Pada kasus ini lesi dengan gambaran suatu
massa dengan speculated muncul pada
payudara kanan seperti yang dikeluhkan penderita. Pada ultrasonografi (USG),
IDC berupa suatu komponen scirrhous
dengan suatu coustic shadow yang discrete, lesi hipoekoik berbatas tidak
tegas dengan komponen kalsifikasi yang disertai adanya nodul hipoekoik berbatas
tegas serta multipel di regio axilla. Adanya nodul pada axilla, ini merupakan
tanda bahwa kanker tersebut telah bermetastase ke kelenjar getah bening
regional dan dalam kasus ini ke kelenjar getah bening regio axilla kanan. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda metastase jauh pada paru-paru, tulang
hepar serta para aorta. Pada kondisi ini, penderita dapat dikategorikan masuk
kategori BI-RADS C5 yaitu dengan kecurigaan tinggi terhadap adaya suatu
keganasan dengan prosentase lebih dari 90% maligna. Sehingga suatu tindak
lanjut yang signifikan sangat dibutuhkan pada penderita tersebut.
Prognosis kanker
payudara dipengaruhi oleh tipe histologi tumor, grading tumor, ukuran tumor,
ada tidaknya metastase ke kelenjar getah bening, invasi pembuluh darah ke
tumor, ada tidaknya reseptor hormon (estrogen dan progesteron) serta onkogen
seperti HER2/neu. Pada kasus ini,
hasil pemeriksaan patologi anatomi disimpulkan sebagai suatu infiltrating ductal carcinoma,
NOS, grade 2 dengan hasil pemeriksaan histokimia ditemukan
reseptor ER negative, reseptor PR positif kuat dan HER2/neu yang positif sedang. Secara umum disebutkan prognosis IDC,
NOS adalah intermediate.
Oleh karena pada pasien
ini telah dilakukan pemeriksaan biopsi dan pemeriksaan jaringan patologi
anatomi (PA) maka penderita ini dari kategori BI-RADS C5 masuk kedalam kategori
BI-RADS C6 yaitu: pada biopsi yang terbukti merupakan suatu keganasan dan
memerlukan prosedur terapeutik yang tepat.
Sedangkan untuk stagingnya
sendiri yang berdasarkan pada American
Joint Committee on Cancer atau AJCC
Cancer Staging Atlas, kondisi penderita ini masuk ke dalam T1c N2a M0 yaitu:
-
T1c : tumor berukuran lebih dari 1 cm dan tidak
lebih dari 2 cm, dalam hal ini
ukuran tumor penderita
yaitu 1.62 x 1.08 cm di payudara kanan.
-
N2a : adanya metastase pada kelenjar getah bening
regional axilla ipsilateral
yang melekat atau mobil,
yaitu dalam hal ini pada penderita ini terdapat
pembesaran kelenjar getah bening regional axilla kanan
yang multipel.
-
M0 : tidak terdapat metastase jauh,dalam hal ini
tidak ditemukannya nodul
metastase pada hepar,para
aorta, paru-paru dan pada tulang-tulangnya.
Sedangkan grup staging menurut AJCC Cancer Staging Atlas dengan T1c N2a
M0 termasuk ke dalam grup staging IIIA.
Pilihan penatalaksanaan
penderita dengan kanker payudara bersifat sangat individual yang berdasarkan
atas gambaran atau stadium histopatologinya, ukuran kanker, lokasi kanker, usia
penderita, keadaan umum penderita, riwayat penyakit penyerta dan riwayat
penyakit sebelumnya. Jadi semua pasien dengan kanker payudara diterapi dengan
cara yang berbeda. Pilihan terapi dapat berupa pembedahan, kemotherapi, terapi
hormonal, terapi radiasi atau kombinasi prosedur therapi tersebut. TACI therapi
merupakan radiologi intervensi yang dapat digunakan sebagai salah satu
modalitas penatalaksanaan kanker payudara. Dalam kasus ini, TACI therapi yang
menjadi pilihan dimana penderita menerima carboplatin
dan epirubicin dalam tiga kali
prosedur TACI dan dengan hasil tampak massa tumor pada payudara kanan yang mengecil
yang terlihat pada TACI therapi yang ketiga serta ultrasonografi (USG) payudara
yang terakhir. Ini membuktikan bahwa penatalaksanaan kanker payudara (IDC, NOS,
grade 2) pada kasus ini, TACI terapi cukup efektif.
Oleh karena pada USG
payudara yang terakhir ditemukannya pembesaran kelenjar getah bening pada axilla
kanan yang dapat merupakan salah satu proses metastase ke kelenjar getah bening
regional maka penataksanaan pasien selanjutnya adalah dilakukan prosedur kemotherapi
dengan dan atau radiotherapi.
R
I N G K A S A N
Deteksi dini tumor
ganas payudara meningkatkan pilihan therapi, keberhasilan pengobatan dan angka
harapan hidup penderita.
Peran pencitraan
radiologi sangat penting pada kasus tumor ganas payudara baik yang bersifat palpable maupun non palpable diantaranya dengan mammografi, ultrasonografi,
Magnetic Resonace Imaging (MRI) dan Kedokteran Nuklir (Nuclear medicine). Pencitraan radiologi pada diagnostik rutin tumor
payudara dikenal sebagai BI-RADS (Breast
Imaging Reporting and Data System) assessments
categories (C0 – C6).
Mammografi merupakan
modalitas pencitraan yang mempunyai sensitifitas yang cukup tinggi (75.3%) dan
spesifisitas 88%, terutama untuk massa payudara yang non palpabel. Ultrasonografi merupakan modalitas pencitraan
payudara yang mudah dilakukan, aman, non invasif, dapat dipergunakan pada
berbagai usia dan relatif murah. Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan
tambahan (konfirmasi) untuk hasil mammografi yang normal atau meragukan.
TACI therapi merupakan
radiologi intervensi yang dapat digunakan sebagai salah satu modalitas
penatalaksanaan kanker payudara. Dalam kasus ini, pasien (T1c N2a M0) menerima carboplatin dan epirubicin dalam tiga kali prosedur TACI dan dengan hasil tampak
massa tumor pada payudara kanan yang mengecil yang terlihat pada TACI therapi yang
ketiga seta USG payudara yang terakhir. Ini membuktikan bahwa penatalaksanaan
kanker payudara (IDC, NOS, grade 2, BI-RADS C6 dan T1c N2a M0 atau grup staging
IIIA) pada kasus ini, TACI therapi cukup efektif. TACI therapi yang merupakan
radiologi intervensi dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai salah satu
modalitas terapi untuk kasus-kasus yang lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
- Anonim.Data Tabulasi Dasar Rawat Inap Seluruh
Rumah Sakit di Indnesia. Pelayanan Medis, Departemen Kesehatan RI, 2004.
- Skinner,
K.A., et al. 2001.Palpable Breast
Cancers Are Inherently Different From Nonpalpable
- Breast Cancers.Annals of Surgical Oncology,
8(9): 705-710.
- Houssani,N.,Irwig,W.,Simpson.,J.,McKessar,M.,Blone,S.,Noakes,
2003.J.Sydney Breast Imaging
Accuracy Study: Comparative Sensitivity and Specisicity of Mammography and
Sonography in Young Women with Symptoms,AJR;80:935-980.
- Shetty,M.K.,Shah,Y.P
& Sharman,R.S. 2003.Prospective
Evaluation of the Value of Combined Mammographic and Sonographic Assesment
in Patients with Palpable Abnormalities of the Breast.J Ultrasound
Med;22:263-268.
- Fewig,
S.A., Picolli, C.W.The Breast in: Grainer & Allisons.Diagnostic Radiology, A Texbook of Medical Imaging.Churchill
Livingstone.New York.1997.
- Dongola,
N.Breast Cancer Mammography. Departement
of Radiology, Sobo University Hospital.2005.
- The
American Collage of Radiology: BI-RADS
ATLAS and MQSA: Frequently Asked Questions.Revised: 8/11/11.
- Hermien
Zonderland.BI-RADS: Introduction to
the Breast Imaging Reporting and Data System.Available at
http://www.radiologyassistance.nl/en/4349108442109
- About Breast Caner:A Quick
Guide.Available
at http://www.canerhelp.cancerreasearchuk.org
- Dershow,
D. Patient Selection and Management
with Care Breast Biopsy.American Pathologist Breast; 47:171-190.1997.
- Breast Invasive Ductal Carcinoma. Available at
http://www.cap.org
- Mammary ductal carcinoma. Available at http://www.wikipedia.com
- Mammograms. Available at http://www.cancer.gov
- Tabar,
L., Dean, B.P. Analysis of
calcification in: Teaching Atlas of Mammography, 2nd
ed.Stuttgart New York.1985.
- The
AJCC Cancer Staging Manual, 7th
edition. Springer-Verlag,New York,2010.
- The
AJCC Cancer Staging Atlas, 6th
edition. Springer-Verlag,New York,2006.
- Gunderman,
R.B.Essential Radiology, 2nd
ED, Thieme, New York, 2006.
- Zonderland,H.M.,Coerkamp,E.G.,Herman.J.,Vijver,M.J.&
Voortheisen,A.E.,1999.Diagnosis of
Breast Cancer: Contribution of US as Adjunct to Mammography,Radiology;213:413-422
- Audrey K.Tucker.Textbook
of Mammography 1st
edition,Churchill Livingstone,London 1993.
- Sylvia H.Heywang-Kobrunner,Ingrid Schreer,D.David
Dershow.
Diagnostic
Breast Imaging.Mammography,Sonography,Magnetic Resonace Imaging and
Interventional Procedure.Thiemes,New York 1997.
- Andy
Evans, Sarah Pinder, Robin Wilson, Ian Ellis.Breast Calcifications: A Diagnostic Manual, 1st
ed.Greewich Medical Media, London 2002.